Halaman

    Social Items

Showing posts with label KARYA TULIS. Show all posts
Showing posts with label KARYA TULIS. Show all posts

Protes Kesadaran Part Seribu Duaribu!!!



Butuh waktu untuk tertawa, tertawalah.
Butuh waktu untuk menangis, menangislah.
Itu manusiawi, setelah puas kembalilah fokus pada tujuan hidup.

Begitu kiranya kalimat dari seorang pengusaha dari yogyakarta, Harry Slyman. Hal tersebut mengingatkanku pada kutipan dari sang pendiri Muhammadiyah KH. Ahmad Dahlan, “Muhammadiyah sekarang ini, lain dengan Muhammadiyah yang akan datang. Maka, teruslah kamu bersekolah, menuntut ilmu pengetahuan dimana saja. Jadilah guru, kembalilah kepada Muhammadiyah, jadilah master, insinyur dan lain- lainnya dan kembalilah kepada Muhammadiyah.”

Aku sadari bahwa diri ini sudah mulai sibuk, sampai lupa bahwa masi banyak yang harus diselesaikan. Saking banyaknya, aku melupakan satu tugas yang paling berat. Yaitu tugas seorang kader untuk salaing mengingatkan. maka lewat tulisan ini, saya mengingatkan kepada diri sendiri, kepada seluruh kader untuk bergerak kembali menegakkan Tiang Panji Ikatan yang entah mengapa akhir-akhir ini sudah mulai melapuk.

Kesal dan sedih, menurutku sudah berlalu. Baper dan kekanak kanakan hapuslah jangan sampai jadi benalu.

Setiap lisan kuberucap, dengan kesal kukatakan bahwa ini sudah keterlaluan. Entah makian, cacian harus kuungkapkan atau kesadaran harus ditumbuhkan.

Ada seorang IMMawan yang bapernya minta ampun, hadeh!!! Saya ingat kalimat yang pernah diucapkan Muhar, "Cowo kong pang baper, pulang kong pake softex," katanya. Hal itu menurutku sangat wajar, disakitin mulu sama IMMawati. Pulang nak!!. Saya harus mengingatkan ini, bahwa kita perlu adanya kesadaran. gak harus ditarik. Saya ingat satu kalimat yang pernah dikatakan oleh guru padaku, "yang harus ditarik hanyalah sapi," katanya.

IMMawati ...?
Wkwkwkwkwk... lucu!!
Sadar..!!
Silahkan masak dirumah, setelah itu lakukan apa yang kalian dapat di IMM. Jika tidak tahan, toling jangan berdua-duan bersama IMMawan. Jijik!!

“Aku sangat yakin seyakin-yakinnya bahwa memperbaiki urusan yang terlanjur salah & disalahgunakan atau diselewengkan adalah merupakan kewajiban setiap manusia, terutama kewajiban umat Islam.” 

Protes Kesadaran Part Seribu Duaribu!!!


Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan yang maha kuasa, karna atas ijin-Nya lah kita masih bisa menghirup udara dengan cuma-cuma. Shalawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita suri tauladan kita Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam sang motivator kita, yang telah membawa kita pada zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan semoga Rahmat serta hidayah selalu bercucuran pada arwah beliau keluar sahabat dan in syaa Allah sampai kepada kita selaku umat yang masih setia mengikuti ajarannya sampai akhir zaman.

Sebelumnya saya ucapkan banyak terimakasih atas waktu yang diluangkan untuk membaca tulisan yang sederhana ini namun in syaa Allah bisa bermanfaat untuk kita semua. Karna saya serang mahasiswi biasa yang ingin terus belajar maka kritik dan saran dari teman" semua sangat saya butuhkan.

Pada kesempatan kali ini saya ingin sharing tentang beberapa pengetahuan yang saya dapatkan. Pengetahuan ini tentang pengembangan diri.

Apa sih pengembangan diri itu?? Mungkin ada beberapa teman-teman yang sudah faham dengan pengembangan diri,  dan ada juga yang hanya sebatas mendengar dan belum terlalu faham arti dan makna dari pengembangan diri.

Lewat tulisan ini saya akan jelaskan secara singkat tentang pengembangan diri.

Pengembangan diri adalah suatu kegiatan yang meningkatkan kemampuan diri berdasarkan pemahaman tentang potensi diri yang positif dan mampu mengangkat kepercayaan diri. Sehingga dapat merubah keadaan diri dari yang sebelumnya hanya bermanfaat bagi sedikit orang menjadi bermanfaat bagi banyak orang. Dalam pengembangan diri, ada istilah aku DIRI - aku SOSIAL dan aku -IDEAl. 

Aku diri

Adalah pandangan atau penilaian kita terhadap diri kita sendiri. Penilaian kita tentang diri kita sendiri cotohnya : 
Apakah saya percaya diri atau tidak?
Apakah saya berani mengambil resiko atau tidak.
Kita bisa menilai diri kita sendiri dengan baik. Karna apa yang kita kerjakan dan rasakan itu ada pada diri kita sendiri sehingga kita mudah untuk menilai seberapa baik, atau seberapa buruknya diri kita.

Aku Sosial

Adalah pandangan atau penilaian orang lain terhadap diri kita. Contohnya saat kita melakukan sesuatu pasti ada orang lain yang sedang menilai sifat kita, orang lain seperti menilai apakah diri kita baik atau diri kita itu buruk. 

Aku Ideal

Aku ideal adlah hasil dari pandangan atau penilaian kita terhadap diri kita dan penilaian orang lain terhadap diri kita.
Jika kita menganggap diri kita sudah cukup baik dan orang lain juga beranggapan seperti itu maka diri kita sudah termasuk aku ideal. Bagitupun sebaliknya, jika kita menilai diri kita baik dan orang lain menganggap diri kita buruk maka kita tidak termasuk dari aku ideal.

Nah disini sumber masalahnya. Aku ideal. Menurut saya kita tidak akan pernah menjadi aku ideal. Karna setiap pemikiran orang itu berbeda-beda. Saat kita melakukan satu hal yang menurut kita baik, belum tentu baik juga untuk orang lain. Saat kita sudah berusaha menjadi orang yang lebih baik lagi pasti ada-ada saja yang tetap berfikiran tidak baik atau berfikiran negatif terhadap kita. Dan menurut saya tidak ada diri yang ideal. Karna keidealan itu hanya milik Allah azza wa jalla. Karna sebaik apapun kita manusia pasti ada pemikiran dan penilaian yang tidak baik tentang kita. Tapi kita tidak boleh putus asa. Walau orang lain menganggap kita buruk, janganlah pernah kita berhenti untuk berbuat baik. Karna keburukan tidak sepantasnya dibalas juga dengan keburukan. Sebagai seorang muslim Allah dan Baginda Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam selalu menyerukan kita kepada kebaikan. Sepert firman Allah:
" Barang siapa yang berbuat kebaikan (sebesar biji Dzarrah), niscaya dia akan melihat (balasannya). Dan barang siapa yang berbuat kejahatan ( sebesar biji Dzarrah), niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula"  QS. Az-Zalzalah : 7 - 8.

Sekian dari saya, lebih dan kurangnya saya mohon maaf,
Billahi fisabilillhaq fastabiqul Khoirot,
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatu.

Gita Luli : Tentang Pengembangan Diri


Haruskah Ku Katakan ini? “Literasi kita Payah.”


            Sejak munculnya Teknologi yang luar biasa di permukaan bumi ini, seharusnya dan semestinya literasi akan lebih maju. Saya katakan minat dalam menulis, membaca dan lain hal yang berkaitan dengan literasi, tidak turun drastis. Malah literasi semakin maju dan berkembang menurut pandangan saya pribadi. tetapi literasi di zaman yang katanya adalah zaman kemudahan ini, literasi berjalan di jalan yang salah.

Yah.. Media sosial!  kemudahan itu dialihkan dalam bentuk yang buruk, media sosial digunakan sebagai ladang untuk mengujar kebencian dalam bentuk tulisan. Dengan segala bentuk yang ada dan popularitas media sosial, harusnya kita menkonsumsi dan berpartisipasi dalam bentuk dan fungsi yang mengandung informasi, pendidikan dan kemasyarakatan. Media sosial bukan hanya sebuah situs yang digunakan untuk menjalin silaturahmi, media sosial harus kita manfaatkan untuk berbagi informasi yang berguna dan bermanfaat, saya sebut saja literasi karena saya ingin media sosial menjadi sebuah perpustakaan yang kaya akan Ilmu.

Definisi literasi menunjuk paradigma baru dalam upaya memaknai “literasi, konteks memahami, melibati, menganalisis, dan mentransformasi teks akan hilang,” jika tak mampu merubah pola penggunaan media sosial. Paradigma yang tertanam pada pengguna media sosial hanya sekedar ingin memperlihatkan luapan emosi kita lewat Status dan Story. hal itu bukanya tidak boleh atau dilarang, namun sayangnya tidak elok ketika pribadimu diumbar dalam media sosial. hal ini terjadi karena rendahnya pengetahuan tentang literasi.

Kurangnya pengetahuan tentang literasi media sosial di zaman digital, menjadi alasan terbesar mengapa media sosial lebih dominan kearah yang bersifat negatif daripada kearah positif. Hal negatif yang sering kita jumpai di media sosial seperti, konten pornografi, pelanggaran privasi, kekerasaran, berita hoax. seharusnya kita lebih meningkatkan tingkat kepekaan kita terhadap yang kita konsumsi di media sosial. Pengunaan media sosial akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas masyarakat, itulah alasan mengapa kita harus membenahi penggunaan media sosial. Karena edukasi yang di hasilkan dari media sosial dapat menentukan arah dan tujuan masyarakat, ditinjau dari kuantitas media sosial.


Sekedar berpaling kebelakang, kondisi terpuruk yang tejadi kepada pengguna media sosial di Indonesia pada saat Pemilu kemarin. Maraknya informasi yang berdampak memecah belah masyarakat karena informasi yang tidak bersumber atau HOAX. Tidak sedikit pengguna media sosial yang di proses secara hukum, namun hal ini tidak berpengaruh sedikitpun kepada pengguna media sosial. Hal ini terjadi karena kurangya pengetahuan masyarakat terhadap literasi, padahal pemerintah telah bergerak  melalui forum komunitas literasi yang bernama Siber Kreasi.

Media sosial harusnya difungsikan sebagai media yang dapat menggali sumber informasi, namun yang terjadi di kalangan pengguna media sosial cenderung bersifat pribadi dan hiburan semata. Hal ini sebenarnya tidak merugikan, namun ini berdampak negatif bagi  masyarakat. Kita harus memahami cara penggunaan media sosial yang baik, karena menyampaikan sesuatu keadaan dan tempat atau yang sedang kita lakukan di media sosial sunggu tidak ada faedahnya. Tetapi ini bukan salah kita, butuh proses yang panjang untuk memahami media sosial sebagai media edukasi.

Saya sebagai Ketua PC IMM BMR Bidang Media Komunikasi periode 2019-2020, mengajak kepada seluruh kader IMM BMR untuk menggunakan media sosial dalam hal Positif dan meninggalkan sisi negatif media sosial. Saya menantang kepada seluruh kader IMM dan Alumni IMM BMR untuk menulis 500 kata dan di publikasikan di www.pcimmbmr.com hal ini sebagai upaya menghapus kebiasaan buruk penggunaan media sosial.


#literasi

Wisno Andu : Haruskah Ku Katakan ini? “Literasi kita Payah.”


Alhamdulillah, tak lupa kita mengucapkan syukur karena berkat rahmat dan inayahnya sehingga kita dapat menghirup udara yang segar di hari ini.
Berkat kuasaNya, izinnyalah semata sehingga kita bisa hidup dan menjalani kehidupan serta beraktifitas seperti biasa sampai hari ini.
Shalawat dan salam tak lupa pula kita haturkan kepada panutan kita, suri tauladan kita yakni NABI MUHAMMAD SAW.
Berkat beliaulah kita bisa mengenal Islam, berkat beliaulah umat muslim bisa hidup aman dan damai sampai hari ini, berkat beliaulah umat muslim/muslimah bisa di hargai dan di hormati, berkat beliaulah terlahir ulama2 hebat sehingga islam bisa di kenal sampai hari ini..

Sebelum saya memulai untuk menulis, izinkan saya mengucapkan terima kasih kepada teman2, saudara/i, immawan dan immawati karena dengan kesibukan aktifitasnya hari ini, tapi masih bisa menyempatkan waktu untuk membaca tulisan dari saya. saya adalah orang biasa, yang masih dalam tahap belajar juga bukan jurnalis ternama, yang sudah mengeluarkan berbagai macam buku terkhusus buku tentang ilmu dan pengetahuan. saya hanya mahasiswa biasa, yang ingin belajar, terkhusus belajar berliterasi. mungkin tulisan saya ini bisa membantu saya ataupun orang lain dalam segi apa pun.

Pada dasarnya kita hanyalah insan biasa, yang tidak lumput dari salah dan dosa..
Kitalah hasil ciptaan tuhan yang paling sempurna dari semua ciptaan yang telah ada, baik dari ciptaan yang terlihat ataupun tidak terlihat. kitalah hasil ciptaan tuhan yang paling agung dan paling di cintai oleh sang pencipta.
Tapi dengan semua itu, kita menjadi makhluk yang tidak tau berterima kasih kepada-NYA..
Kita menjadi makhluk yang lupa akan jati diri kita yang sebenarnya..
Untuk apa kita hidup dan kenapa kita di hidupkan ?
Itulah kita, dengan kesempurnaan yang diciptakan tuhan menjadikan diri kita terkadang merasa seperti tuhan..

Tuhan menciptakan kita akal yang menjadi tolak ukur kenapa kita menjadi makhluk yang paling sempurna, karena dengan akal kita bisa berfikir dengan berfikir kita bisa belajar dengan belajar kita seharusnya bisa lebih banyak intropeksi diri ketimbang menjadi pribadi yang haus akan pujian dan tepukkan tangan.

Dengan akal yang tuhan ciptakan, seharusnya menjadikan itu kelebihan bukan malah itu menjadi kelemahan yang akan membuat diri kita jatuh dan terpuruk.

Tapi tuhan itu memang unik, dengan sebuah alat di kepala untuk menjadi tempat kita berfikir, kenapa tuhan menjadikan tiap alat di kepala kita itu memiliki cara berfikir kita menjadi berbeda-beda ?
Mungkin itulah makna dari sebuah kata berfikir, membuat pertentangan dalam kehidupan kita agar kita bisa berfikir..

Tapi itulah kita, karena kitalah hasil ciptaan yang paling sempurna, sehingga kita menjadi pribadi yang lupa pada diri kita sendiri, apakah kita tuhan ataukah hasil eksperimen dari tuhan ?
Itulah PR bagi tiap diri kita.

Kehidupan ini memang banyak menguras otak, kenapa ? Karena segala sesuatu yang ada di sekeliling kita, selalu menimbulkan pertentangan dalam persepsi kita..

Problematika yang terjadi adalah hasil dari perbedaan persepsi dan kemudian tidak adanya kesadaran yang mendorong diri kita untuk menerima perbedaan tersebut..
Padahal setiap dari kita sudah tuhan ciptakan untuk tidak sama dalam hal berfikir.

Jika kita berusaha untuk membuat semua yang ada dalam kehidupan ini menjadi sama dengan persepsi kita, terkhusus di sekitar lingkungan kita sendiri..
Maka bersiaplah untuk terasingkan dengan sendirinya.

Oleh karena itu, saya mengajak bgi diri kita sendiri dan kita semua, IMMawan/IMMawati agar mari kita lebih intropeksi diri, banyak bersyukur dan mudah menerima perbedaan yang ada.

Rahmad Kadir : Keunikan Antara Kita Dan Tuhan

Tentang Valentine Day's


Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam serta limpahan rahmat dan karunianyalah kita bisa hidup sampai dengan hari ini.
Shalawat serta salam pula kita haturkan kepada Junjungan kita nabi besar kita yakni NABI MUHAMMAD SAW.

Karena berkat beliaulah sehingga kita mengenal apa itu Islam, sehingga kita bisa hidup aman dan damai. Sekiranya beliau tidak ada maka belum tentu kita bisa mengenal islam, kita bisa mngenal Al-Qur'an dan kita bisa mngenal siapa yang memberi hidup dan mengakhiri hidup.
Berkat beliau lah islam tersebar kepelosok negri. Berkat beliaulah mengajarkan kita tentang kehidupan keseharian baik jasmani dan rohani. Berkat beliaulah, kita bisa belajar dan mengajar Dan berkat beliaulah kita bisa memahami dan mengerti arti dari kehidupan.

Sebelum saya memulai untuk menulis, saya ingin mngucapkan terima kasih kepada teman-teman semua karena untuk membuka dan mmbaca tulisan yang tidak sehebat dan semenarik jurnalis Profesional.

Adapun maksud dan tujuan saya menulis tidak semata-mata untuk menjadi penulis ternama, menjadi seorang jurnalis hebat.
Akan tetapi maksud dan tujuan saya sebenarnya adalah ingin sharing dan berbagai ilmu serta pengetahuan yang saya ketahui. Saya bukan seorang yang sudah menghatamkan berbagai macam buku, saya bukan seorag yang sudah menulis berbagai macam buku tentang ilmu serta pengathuan. Saya hanya ingin sedikit memberikan apa yang saya ketahui saja, maka sekiranya ketika pembaca menemukan kesalahan di smua tulisan saya, maka terlrbih dahulu saya mohon maaf karena saya masih dalam tahap pembelajaran. Tentunya kritikan dan masukan membangun, saya akan tunggu dari teman-teman pembaca.

Saya ingin menuliskan tentang VALENTINE DAY'S.
  • Apa itu valentine days ?
  • Kenapa harus adanya valentine days ?
  • Apakah valentine day's memiliki dampak positif terkhusus di kalangan anak muda ?

Apa itu Valentine Day's?

Pertama valentine day's adalah sebuah hari yang sering di sebut sebagai hari kasih sayang, sebuah hari sepasang krkasih yang sedang menjalin hubungan asmara untuk saling bertukar kado, baik berupa surat, bunga, dan yang viral adalah coklat dan mungkin masih banyak yang lain.

Hari (Valrntine Day's) yang di yakini untuk lebih mmpererat hubungan, mmbuat hubngan menjadi langgeng. Sehingga banyak anak muda/i saat ini, mempraktekan hal tersebut dan bahkan di saat ini banyak yang memaknai valentine day's lebih mendalam lagi (berhubngan layaknya suami istri) Padahal seharusnya anak muda tidak melakuksn hal seperti itu. sebab anak muda di sbut sebagai kaki tangannya bangsa dan negara. Anak muda adalah masa depan bangsa dan negara, jika rusak para pemudanya maka rusa pula negra dan bangsa ini. Bahkan yang lebih miris, anak muda muslim dan muslimah ikut terlibat dalam hal tersebut, ikut meramaikan yang tidak berasal dari budya kita sndri ( budaya islam ).

Ketika kita ingin menarik sedikit sejarah mengenai valentine day's pelakunya adalah seorang toko bangsa romawi atau salah satu pendeta kristen pada masa itu. Dia bernama valentinus, yang telah melanggar aturan dari kerajaan romawi sehingga dia di hukum dengan hukuman mati tapi seblum hukumannya di laksanakan, dia jatuh cinta kepda seorng gadis cantik dari keturunan yang memenjarakanya.
Sehingga pada saat itu dia sering mengirim surat dan di setiap isi surat yang terakhir tertulis dari Valentinusmu. Sehingga pada tanggal 14 februari bangsa romawi mengenang harinya dan di teruskanlah sampai hari ini.

Kenapa harus adanya valentine days ?


Yang kedua, kenapa harus ada valentine days ? Yang di artikan sebagai hari kasih sayang, apakah di tiap hari dalam kehidupan kita tidak boleh saling sayang dan menyayangi ?
Menurut saya ini bentuk budaya dari barat untuk mrusak generasi bangsa dan negara terkhusus anak mudanya umat muslim.

Apakah valentine day's memiliki dampak positif terkhusus di kalangan anak muda ?


Yang ketiga, apakah ada hal positif tentang valentine day's terkhusus di kalangan pmda/i ?
Saya rasa tidak ada, karena seperti yang kita saksikan hari ini dan kita kembli membaca sejarah dari valentine day's tersebut, banyak sekali hal negtif yang di timbulkan dalam hari trsbut, bahkan ada di beberapa negara yang melarang perayaan hari valentinr tapi karena sudah membudaya ssehingga perayaan tersebut sulit di hilangkan bahkan di kalangan anak muda.

Saya sebagai kader IMM BMR mengajak kita semua terkhusus anak muda, IMMawan dan IMMawati untuk mari kita meninggalkan budaya barat dan lebih mengenal budaya kita sendiri sebagai umat muslim.

Mulailah dari diri kita untuk kemudian orang lain.

#Salam literasi
#Salam revolusi
#Fasqoh

Ditulis oleh : Rahmad Kadir

Rahmad Kadir : Tentang Valentine Day's

"PROTES KESADARAN ; literasi yang menjadi debu"


Pada awalnya yang menjadi penopang manusia dalam ilmu pengetahuan adalah literasi (Baca buku), penulis sempat hawas beberapa hari (ini) disebabkan keresahan penulis melihat apa yang terjadi di abad 21 sekarang, dimana manusia yang melanjutkan kuliah di perguruan tinggi hanya berbasis pada nilai akademik dibandingkan dengan nilai isi kepalanya mahasiswa. Namun sebelum menjawab keresahan tersebut, izinkan penulis mengkritik terlebih dahulu persoalan yang di hawatirkan oleh penulis bahkan sebagian besar penggiat literasi.

Pada dasarnya manusia dibekalkan tuhan agar sempurna (Manusia) ialah dengan akal/pikiran di dalam kepalanya, namun secara typologisnya manusia memang akan ditemukan sebuah kompleksitas (pemetakan tipe manusia) terhadap manusia, baik jiwa dan perilakunya. Bagi penulis itu bagian dari culturnya manusia dan tidak bisa dihelakkan/dikesampingkan begitu saja, kenapa demikian ? Karena seperti penulis katakan di atas bahwa ada typologi manusia. Sehingga itu menjadi cultur. Namun kemudian hal-hal semacam itu tidak perlu di kritisi, yang perlu di kritisi adalah pikiran dari manusia tidak bekerja sebagaimana pesan tuhan dalam kitabnya Al-quran yang dijelaskan via surah al-faathir ayat 27-28 itu jelas, dimana tuhan memberi sinyal kepada manusia agar mempergunakan akalnya untuk kebaikan dibawah kolong langit ini. 

Nah, sedikit merefleksikan kembali apa yang di awal penulis katakan yaitu literasi (baca buku), di abad 21 ini dengan majunya teknologi dan informasi seakan-akan literasi menjadi debu dan lebih mengkomsumsikan hal yang dikatakan oleh sosmed (sosial media), dan pikiran manusia tidak lagi dipergunakan dengan seharusnya. Penulis mengutip apa yang pernah dikatakan oleh Antonio Gramschi "Hegemoni" yang populer di tahun 1891-1937, memang kajian terkait teoritis dari gramschi ini adalah untuk pemerintahan, namun ketika bicara hegemoni atau kekuasaan hari ini kita bisa lihat bahwa semua tidak lagi berliterasi atau membaca buku tapi sudah di dominasi oleh kemajuan zaman yang sangat masif, sehingga yang terjadi adalah degradasi akal, ini yang penulis ingin katakan bahwa tolak ukur manusia sempurna adalah dengan bagaimana dia mempergunakan akalnya. 1930 era agresi Nazi, julien benda adalah tokoh pemberontak dalam bukunya julien "penghianatan kaum intelektual" yang terbit di tahun 1950an dimana masih kontekstual hingga kini, julien benda sedikit kritik terhadap intelektual (Para pemikir) yang lebih memupuk isi kepala untuk privat(pribadi), ketimbang untuk masyarakat (publik). Ini yang penulis maksudkan bahwasanya terbentuknya manusia adalah "manusia memperkerjakan pikirannya" sehingga determinasi teknologi bisa diminalisir (di atur) tidak semua harus dengan teknologi, dan lain sebagainya. 

Ada beberapa poin yang penulis sampaikan khususnya mahasiswa yang katanya hidup di ruang-ruang kebebasan berpikir (akademik), literasi adalah Dasar untuk manusia dalam mempunyai pengetahuan, dan tidak hanya itu, dengan literasi kita bisa mempunyai keberagaman dalam gagasan serta menjadi penggerak resolusi bangsa dan negara. Dengan ber-literasi ada hal yang belum pernah ditemukan dapat ditemukan. Kemudian ada satu kutipan (Quotes) yang sampai hari ini bisa kita renungi quotes atau kutipan dari Edward W Said dalam pengantar di bukunya (Peran Intelektual) "seorang yang berpengetahuan tidak hanya berdiri di menara gading, melainkan seorang intelektual harus bersama dengan masyarakat bawah". Sangat filosofis atau punya makna apa yang dikatakan oleh edward, kenapa demikian ? Yah bagi penulis itulah salah satu tujuan seorang intelektual dalam ber-literasi untuk tidak nyaman pada zona-zona nyaman, karena diluar zona itu masih banyak yang perlu disadari dan dipahami oleh seorang intelektual, dentuman besar yang terjadi di sosial kita tidak akan pernah tahu karena sikap ketahuan kita hanya berbasis pada zona yang di inginkan pribadi, di lain pihak, persoalan sosial masih banyak yang harus dikerjakan, apa yang penulis katakan di tengah pembahasan ini, yaitu menjadi manusia yang berbuat kebaikan dengan mempergunakan akalnya sebaik mungkin. Dengan literasi kita akan memahami dan disadarkan akan yang salah dan benar di muka bumi, sehingga yang perlu kita kerjakan adalah memberdayakan akal sebagai sumber kesempurnaan manusia untuk menjadi manusia yang sempurna, tanpa literasi/baca tidak mungkin seorang revolusioner islam "Muhammad" mampu berbuat spektakuler di muka bumi karena dengan berliterasi pengerahuan akan datang dengan sendirinya.

Sekian...

Manado, 10 februari 2020
Ttd : Fiki Gumeleng

"PROTES KESADARAN ; literasi yang menjadi debu"

Apa itu Literasi?


Bismillahirrahmannirrahim

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, atas segala nikmat yang telah dia berikan. Dengan akal yang di berikan kepada manusia agar manusia bisa berfikir, dengan berfikir manusia bisa belajar dengan belajar manusia bisa menjadi manusia yang sebenarnya.

Dalam hal ini saya ingin membuat satu tulisan yang sangat menarik yaitu tentang literasi.

Literasi adalah suatu kegiatan untuk menghasilkan suatu karya yang berupa tulisan. Karena dengan adanya literasi kita bisa mengungkapkan segala hal yang sulit di ungkapkan dengan perkataan untk menjdi satu karya tlis kita sendiri, dengan itu secara tidak langsung kita bisa memberikan pengetahuan kepada teman-teman IMMawan dan IMMawati, Adindaku, keluarga di luar sana untuk bagaimana bisa mengerti dan pahami apa yang sebenarnya kita inginkan, dan bisa saja dengan hal tersebut kita bisa memotivasi orang di luar sana bahwa setiap orang mempunyai msalah, tapi ada yang langsung di ungkapkan dan ada pula yang d ungkapkn hanya dengan sebuah tulisan. Secara tidak langsung kita telah memberikan ilmu serya pengetahuan tentang makna dari hidup itu sendiri.

Literasi merupakan satu ilmu yang bisa mengajarkan kita semua untuk membuat karya berupa tlisan seperti ini, agar supaya sejarah telah kita lakukan akan bisa anda kenang di masa yang akan datang.

Mari berliterasi, dari pada kita membuat tulisan yang tidak bermakna. bahkan hanya membuat dosa, mending kita belajar berliterasi. literasi tidak jahat, karena banyak orng-orang terdahulu memerdekakan suatu bangsa, budaya ataupun agama yaitu dengan literasi.

Literasi itu penting terkhusus bagi mahasiswa dan pemuda/i karena kalian adalah calon penerus bangsa, kalianlah yang akan menentukan nasib masa depan bangsa ini, jika kalian belum mampu merubah bangsa ini dengan gerakan, kalian bisa merubah bangsa ini, dengan cara memberikan kritikan tertulis kepada penguasa jika ada penguasa yang sudah tidak menjalankan tugasnya sebgai pemimpin yang baik dan benar.

Ingat belajarlah literasi, karena menjatuhkan rezim yang dzolim tidak hanya sekedar gerakan tetapi di barengi dengan tulisan.

Penulis: Bendahara Umum PC IMM BMR

Apa itu Literasi?

BAGAIMANA CARA MASUK ORGANISASI IMM? IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH

IMM Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah organisasi Kemahasiswaan dan sekaligus organisasi Otonom Muhammadiyah, yang bergerak di bidang Keagamaan, Kemahasiswaan dan Kemasyarakatan. IMM adalah organisasi Kader, tentunya jika kalian ingin masuk dalam Organisasi IMM, maka harus di Kader terlebih dahulu.

Banyak yang ingin masuk mengikuti Organisasi IMM, tetapi tidak mengetahui cara atau regulasi masuk di Organisasi IMM. Adapun yang sudah pernah ikut tetapi tidak Lolos seleksi.

Cara agar bisa masuk dalam Organisasi IMM sebenarnya Mudah, seperti yang saya katakan diawal bahwa IMM adalah organisasi Kader, maka kalian tinggal mengikuti Proses Perkaderan yang dilakukan oleh Organisasi IMM.

Dimana Tempat Mendaftar Organisasi IMM?

Pertama yang harus kalian pahami bahwa IMM itu tidak setiap hari membuka proses Perkaderan, jadi kalian harus menunggu waktu yang dibuka oleh si penyelenggara. Penyelenggara Perkaderan Dasar IMM adalah Pimpinan Komisariat, Komisariat tempatnya di Kampus kampus yang telah ada Organisasi IMM di dalamnya. Jika di kampus kalian belum ada Organisasi IMM, maka kalian Cari tahu dimana Kampus yang ada Organisasi IMM.

Proses Perkaderan Dasar IMM itu dinmakan dengan DARUL ARQAM DASAR (DAD) Jadi, untuk kalian yang ingin masuk di organisasi ini, harus mengikuti Proses Perkaderan Yang bernama DAD.
Bisakah Saya Ikut IMM Jika Belum ada IMM di kampus Saya?

Jika di kampus kalian belum ada Organisasi IMM, maka kamu boleh mengikuti Perkaderan IMM di kampus Lain. Jika kalian berada di Bolaang Mongondow Raya, kalian bisa Hubungi 0813-4250-9413 Agar bisa saya bantu untuk mengikuti Proses perkaderan IMM.

Jika di kampus kalian belum ada IMM, maka tugas kalian setelah mengikuti Proses Perkaderan adalah menghidupkan IMM di kampus kalian. Setidaknya ada 7 orang yang telah di Kader, maka kalian bisa membentuk Pimpinan Komisariat di Kampus kalian.

Bagaimana, apakah kalian mau masuk di IMM?

Jika kalian ingin mengikuti Prosed Perkaderan IMM, kalian tinggal hubungi Nomor yang telah saya cantumkan diatas nanti saya akan memandu kalian untu bisa ikut Organisasi IMM.
Apa yang menjadi persyaratan mengikuti Organisasi IMM?
1. Agama Islam
2. Bisa Membaca Al-Qur’an

AYO!!!
DAFTARKAN DIRI KALIAN DI IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYA

BAGAIMANA CARA MASUK ORGANISASI IMM? IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH

IMM DAN GERAKAN SOSIAL
Cabang IMM BMR

Keberpihakan terhadap kaum yg lemah adalah suatu keharusan dan kewajiban bagi bagi setiap muslim, baik itu sebagai mahasisswa, pemerintah maupun ormas. Tidak bisa di pugkiri Teologi al-maun telah menjadi napas dan landasan pergerakan bagi IMM dan muhammadiyah. Sebagai gerakan mahasisswa islam, yang menjadikan kopetensi sosial sebagai dasar pergerakannya, IMM harus bergumul dengan berbagi macam realitas dan problematika kehidupan masyarakat.

“Tahukah kamu orang yang mendustakan agama? itulah orang yang meghardik anak yatim dan tidak memberi makan orang miskin. Maka celakahlah bagi orang-orang yang solat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya,orang-orang yang riya dan enggan menolong dengan barang yang berguna”.{Qs.al-Ma’un: 1-7) . Kiyai dahlan berulang-ulang mengkaji al-Quran surah al-Ma’un bersama murid-muridnya lantaran kandungan ini memiliki makna yang amat dalam. Yakni tentang prinsip dasar kemanusiaan dan prinsip kemanusiaan tersebut tidak terlepas dari transendensi kepada sang khalik, sehingga enggan melaksanakan prinsip tersebut  dicap sebagai ‘pendusta agama’ 

Begitupun bagi gerakan IMM, surah al-Ma’un tersebut menjadi spirit untuk melakukan transformasi nilai-nilai kemanusiaan yakni sebagimana yang telah termaktub di dalam konstitusi imm, yang di mana dalam tujuan IMM dengan penyebutan kalimat ‘akademisi islam yang berakhal mulia’ kemudian di lanjutkan dalam nilai dasar ikatan yang menyatakan ‘ketidak adilan’ dan kemungkaran adalah lawan besar bagi IMM. Dengan konstitusi tersebut, maka sangat jelas bahwa kader imm yang mengaku sebagai akademisi islam yang berakhalak mulia harus berpihak penuh terhadap yang lemah, dan tentunya memiliki potensi utuh menjadi intelektual yang memiliki semangat pembesan dan kemanusiaan yang bukan hanya melakukan transformasi sosial tapi juga transformasi agama yakni,semangat pembebasan yang di landasi keimanan yang berjuang untuk kepentingan manusia dan kemanusiaan. Sehingga kehadiran IMM bukan hanya menjadi utopia semata namun di buktikan dalam gerakan praksis di tengah masyarakat dengan meminjamkan pisau analisisnya kepada masyarakat  untuk menjawab setiap realitas dan problematika sosial yang terjadi di tengah masyarakat, untuk kemudian merespon dengan kritis dan bijak setiap problematika yang terjadi.

Keberpihakan IMM terhadap kaum lemah seyongiannya menjadi agenda besar IMM di manapun kader-kadernya berada dalam menumpas ketidakadilan,kesewenang-wenangan  dan ketimpangan yang terjadi di masyarakat, baik yang bersifat kultur maupun struktur. Maka konsekuensi logisnya imm sebagai gerakan mahasisswa islam harus memiliki kesadaran untuk terlibat dalam merespon realitas. Hal itu pula merupakan upaya untuk membumikan semangat transendensi yan memang menjadi landasan gerakan IMM.

Dengan demikian perlu kita pahami bahwa hakikat islam rahmatan lil’alamin bukan islam yang berkutat dengan ritual ibadah saja. Melainkan juga membela kemanusiaan sebagai wujud dari keislaman sejati.

Ditulis Oleh: Fiki Mokodompit (Kabid Organisasi PC IMM BMR)

IMM DAN GERAKAN SOSIAL - Fiki Mokodompit

Wisno Andu kabid media dan komunikasi IMM BMR

Tirai-tirai Pendidikan Indonesia

Sumber Daya Manusia adalah salah satu tolak ukur majunya Negara, namun Pendidikan di Indonesia Tahun 2019 ini masih jauh dari apa yang menjadi amanah Pancasila. Pendidikan masih menjadi PR Penting bagi pemerintah, Sampai hari ini Pemerintah masih terus terpuruk dengan Insfrastruktur.

Untuk apa Insfrastruktur?

Dimasa Pemerintahan Joko Widodo & Jusuf Kalla terus berproses membangun, Bahkan saya katakan Pada masa kepemimpinan Jokowi & JK terlalu fokus dalam hal pembangunan. memang benar apa yang dikatakan bapak Jokowi, bahwa Insfrastruktur sebagai implementasi mewujudkan keadilan bagi seluruh Rakyat Indonesia. Namun perlu ditekankan bahwa Pendidikan akan mampu menilai suatu keadilan dari segala Aspek.

Dari aspek manapun Pendidikan adalah hal Utama bagi bangsa Indonesia, bukan Indonesia dengan Infrastruktur, Indonesia Jasa ataupun Indonesia Industri. 

Bahkan Perekonomian bangsa Indonesia bergantung pada Pendidikan. Ketika di suatu kota atau daerah telah dibangun kampus Yang Mempunyai fasilitas yang Lengkap, disitulah awal mula terciptanya Industri dan Jasa-jasa. Toko-toko Alat tulis mulai dibuka di area kampus, Tempat Ngopi, Tukang Becak mulai Ramai, dan Banyak Hal yang akan berubah ketika Memprioritaskan Pendidikan.

Sedikit saya ceritakan tentang Pengalaman pribadi saya: Ketika saya menempu Perkuliahan di Salah satu Kampus Muhammadiyah di Kota Kotamobagu, kampus yang baru berjalan 3 Tahun dan saya Angkatan pertama di Kampus tersebut.  Semenjak awal saya kuliah, di sekitar kampus masih sepi bahkan mencari kos-kosanpun masih sulit di dapatkan. Tetapi setelah berjalannya waktu mulai banyak kos-kosan di sekitar kampus, Toko-toko yang menjual alat tulis, dan bahkan sudah ada tempat rekreasi kolam renang di samping Kampus.

Apakah Infrastruktur masih penting?
tentu penting dan bahkan sangat penting untuk keberlangsungan dalam bersosial, namun yang harus di tanamkan bahwa Pendidikan Jauh lebih penting dibandingkan dengan Infrastruktur. yang dibutuhkan dalam pendidikan adalah fasilitas yang memadai serta SDM atau tenaga Pendidik.

Jika Pemerintah ingin mewujudkan Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat, mengapa konsepnya ke Infrastruktur? 
itu yang menjadi pertanyaan bagi saya pribadi, karena jika Konsep nya Infrastuktur dirubah ke Pendidikan, maka itu jelas mampu memberikan konsep keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia.

Pendidikan di Indonesia sekarang kian Terpuruk, Melihat fakta Sumber data Pendidikan dari World Economic Forum (WEF) 2017, Indonesia berada pada ranking 108 dari 109 negara di dunia. seharusnya ini menjadi titik Fokus bagi pemerintah, karena Tanggung jawab dari pemerintah adalah Mencerdaskan Kehidupan bangsa.

Hari ini ketika Pemerintah mengetahui musibah pendidikan di Indonesia apakah masih mau mengedepankan Infrastruktur?.

Pemerintah harus mencari sebab dari masalah pendidikan Di Indonesia, karena Kondisi Seperti ini harus diperhatikan secara serius. ketimpangan sosial yang terjadi di Dunia pendidikan seperti tidak meratanya Tenaga pengajar, membuktikan tidak adanya Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia. Masih banyak daerah-daerah terpencil yang belum mendapatkan Fasilitas yang layak, berbeda dengan daerah perkotaan yang dimanjakan oleh fasilitas Negara.

Tak hanya itu, lagi-lagi saya Ingin menceritakan Pengalaman saya pada saat memeilih sekolah untuk lanjut ke Jenjang SMA. Jujur saja saya ingin sekali Menempuh pendidikan di Madrasah Aliyah, tetapi Doktrin yang melekat pada Masyarakat bahwa Lulusan SMK sudah pasti kerja dan Lulusan SMA/MAN Harus kuliah baru kerja. Namun hal itu seperti benar dan salah juga, karena di SMK dilatih untuk Praktek sedangkan SMA Dilatih dalam Teori. Bahasanya jika kita rubah akan seperti Ini, SMK = Kerja dan SMA = tidak kerja. Namun Faktanya, banyak Lulusan SMK yang tak kerja dan banyak Lulusan SMA yang tak kuliah. Kemanakah arah Pendidikan di Indonesia? 

Jika memang SMK tujuanya untuk kerja, maka Tolong sediakan Lapangan kerja. dan Jika memang SMA dituntut Untuk Kuliah, maka Tolong sediakan Beasiswa untuk mereka. 

Pemerintah harus pekah terhadap kondisi Pendidikan hari ini, jangan ciptakan tirai pendidikan yang menghalangi Jendela tempat Anak bangsa melihat Perkembangan dunia. Kualitas Pendidikanlah yang mampu membawah Indonesia Bersaing di segala bidang Kanca Internasional, Pendidikan yang akan memberikan daya jual Negara ini menjadi mahal harganya.

Tahun 2019 ini Jangankan Bersaing dengan Negara dari Luar, Bersaing dengan Sistem Pendidikan Swastapun Indonesia masih kalah. Coba bandingkan antara Universitas Negri dan Universitas Muhammadiyah yang Notabenenya Berhasil membangun Citra Pendidikan baik Fasilitas dan kualitas pendidikan. saya tidak sedikitpun merendahkan Pendidikan Negeri, Namun cobalah memperjelas Tujuan Pendidikan di Indonesia.

Tujuan Pendidikan di dalam Undang-Undang adalah mengembangkan Potensi. Namun Realita hari ini Siswa yang mempunyai potensi, banyak yang tidak lanjut kuliah. Banyak yang punya Potensi Menjadi guru, Potensi Usaha, Potensi yang bisa dikembangkan tetapi tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Hal inilah yang menimbulkan kekecewaan dan Permasalahan, karena Orang yang mempunya potensi tidak diperhatikan. Hal inilah yang menyebabkan Penempatan dalam sistem tidak Relevan, seperti penempatan tenaga pendidik yang tidak punya keahlian dalam bidangnya. banyak tenaga pendidik terpaksa harus mendidik walaupun tidak sesuai dengan dengan bidangnya.

Ada luka dan Pilu yang dirasakan oleh anak yang Putus sekolah. sebagai titipan dari saya, semoga tulisan ini dapat Mencerdaskan Kehidupan Pemerintah agar Mampu memberikan Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia. Jangan Ciptakan Tirai penghalang untuk Rakyat Indonesia, Yakinlah jika Tirai-tirai pendidikan dibuka maka Korupsi serta kejahatan akan mampu diberantas. Orang-orang yang melakukan Korupsi serta kejahatan lainya, menandakan bahwa mereka bukanlah orang yang terdidik dan yang mendidik mereka, bukan dari orang yang terdidik.

_____________
Ditulis Oleh : Wisno Andu
Kabid Mekom PC IMM BMR

Tirai-Tirai Pendidikan Indonesia - Wisno Andu

Rosita Kolalina pc imm bmr

Peran IMMawati dalam Ikatan dan Masyarakat

"Semoga berkah Rahmat Ilahi melimpahi perjuangan kami, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Ikhlas beramal dalam bhakti."
Gemilang sinar surya menyinari fajar harapan, jayalah IMM. Abadi perjuangan kami.

"Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh berbuat yang ma’ruf, dan mencegah yang mungkar, melaksanakan shalat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana” (at-taubah:71)

Dipahami dari surah At-Taubah:71 diatas, Allah SWT telah menjelaskan betapa antara laki-laki dan perempuan mempunyai kedudukan yang sama dalam kewajiban untuk menjalankan Amannah mempertahankan ajaran Islam, berdakwah dijalan Allah. Dengan tetap menjaga sholat, menunaikan dzakat dan taat kepada perintah Allah SWT. Terkait dengan kewajiban antara laki-laki dan perempuan untuk berdakwah dijalan Allah SWT, mereka mempunyai kewajiban yang sama untuk menegakan dakwah yang amar ma'ruf juga menjaga dari yang mungkar, agar tidak membawa dampak buruk bagi masyarakat. 

Sesungguhnya perempuan juga memiliki ruang untuk berada di ranah publik, agama tak menentang hal tersebut. Namun, realitas yang terjadi saat ini malah membuat perempuan berada dalam posisi termarginalkan dalam tataran sosial, hal ini tentu  patut diberikan perhatian tinggi. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sebagai organisasi yang menjunjung tinggi nilai-nilai religiusitas, intelektualitas dan hummanitas tentu tidak menutup mata melihat urgensi terkait permasalahan ini, sehingga IMM juga tidak menafikkan adanya hak-hak perempuan yang harus diperjuangkan. Hal inilah yang sebenarnya menjadi Amannah bagi seorang IMMawati.   Untuk itu para IMMawati (Sebutan kader perempuan IMM) sebagai kader yang menjadi pusat penciptaan kader  Revolusinya Ikatan, juga sebagai pelopor dan menjadi basis pergerakanya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah seharusnya memahami betul apa peranya dalam menciptakan dan mengembangkan pola pikir  perempuan agar dapat selaras dan tidak keterbelakangan seiring dengan perkembangan zaman entah itu dalam segi agamanya (religiusitas), kecerdasanya (intelektulalitas), dan tentu cara Ia bersosial (hummanitas) pada umumnya dan peran perempuan dalam Ikatan itu sendiri. Untuk itu IMMawati seharusnya mampu untuk mengwujudkan dan mengaplikasikan trilogi dari Ikatan itu sendiri, Baik pengaplikasian dalam Ikatan maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Tapi sangat disayangkan ketika melihat kondisi dan keadaan kebanyakan IMMawati pada saat ini, yang notabenenya tak lagi mampu menggerakan cara dan pola berfikirnya kaum perempuan, selain itu memang  Sangat disayangkan ketika melihat realita saat ini bahwa IMMawati yang seharusnya mampu menunjukan kepada perempuan pada umumnya tentang pentingnya akhlak juga pengetahuan dalam kehidupan bersosial malah menunjukan hal yang tk seharusnya. IMMawati yang harusnya berperan sebagai kader ummat dan kader bangsa juga sebagai perempuan pergerakan seharusnya lebih bisa membahas dan mengkaji isu-isu tentang permasalahan keperempuanan yang sekarang ini ada. IMMawati bukan saja hanya menjadi bumbu-bumbu penyedap dikala berbagai kegiatan dan juga hanya menjadi orang-orang yang berperan dibelakang layar tapi lebih dari itu IMMawati harus berdiri disamping IMMawan untuk menyelesaikan missi dakwah persyerikatan.

Billahi fisabililhaq fastabiqul khoirot

________

Penulis : IMMawati Rosita Kolalina

Dioublikasikan Oleh : Wisno (Kabid Media dan Pengembangan Teknologi)

Peran IMMawati dalam Ikatan dan Masyarakat - Rosita Kolalina


Fiki Mokodompit PC IMM BMR
IMMawan Fiki Mokodompit
Kabid Organisasi PC IMM BMR


Sejak kelahiran IMM pada 14 maret 1964 yg di pelopori oleh Djazman Alkindi dan kawan-kawan, sampai detik ini IMM masih menunjukan eksistensinya di tengah kehidupan bangsa dan negara. Dengan identitas sebagai gerakan intelektual, yang dimotori oleh akademisi kader muda muhammadiyah di seluruh pelosok nusantara, IMM telah mengukir coraknya sebagai gerakan intelektual. Sebagai organisasi yang hadir dan lahir untuk menjawab tantangan zaman maka sudah menjadi konsekuensi logis bahwa gerakan IMM hanya di peruntukkan bagi persyarikatan, umat, bangsa, dan negara. Cita-cita IMM bukan hanya mencapai kejayaan organisasi semata melainkan untuk kepentingan rakyat. Kita patut bersyukur hingga detik ini perjuangan IMM masih bisa dilanjutkan sebagai kader-kader pelopor, penggerak, pelangsung, dan penyempurna amanah persyarikatan umat dan bangsa
    Tradisi intelektual adalah akar dari suatu gerakan. Dalam artian sebagai pembangun dan pemerkuat landasan gerakan. Jika tradisi ini luntur, maka pupuslah gerakan-gerakan yang kita perjuangkan. Meminjam istilah Kuntowijoyo bahwasannya “intelektual adalah orang yang hidup dalam masyarakat dan meminjamkan pisau analisisnya kepada masyarakat, agar masyarakat bisa menghadapi probematika dan merumuskan sendiri solusinya”. Maka sudah seharusnya, seorang intelektual memiliki cakrwala keilmuan yang mumpuni, berfikir yang logis dan ilmiah, serta memiliki keikhlasan dalam bermasyarakat, guna menjawab setiap tantangan realitas. 
    Dalam buku “manifesto gerakan intelektual profetik” menjelaskan bahwa inteelktual profetik  bukan hanya melakukan tindakan protes terhadap kebijakan kebijakan para penguasa, tapi juga penting untuk melakukan pemberdayaan dan pendampingan masyarakat bawah. Jika kita merujuk pada tradisi intelektual Ki Bagus Hadikusumo terbagi menjadi tiga hal, yaitu membaca, menulis dan mendokumentasi. Hal yang patut kita teladani adalah membaca buku, karena dengan membaca buku kita dapat menangkap informasi yang bisa kita telaah dan kontekstualisasikan ke dalam realitas kehidupan.
    Tradisi intelektual tidak hanya berhenti hanya pada dunia literasi. Dunia literasi dalah kehidupan intelektual yang sangat penting, tetapi harus sampai pada tahap transformasi ide dan tidak berhenti pada wacana yang biasa kita katakan utopis dan mengawang-angawang. Untuk mewujudkan budaya intelektual sejati, harus sampai pada aksi, perbuatan dan refleksi. Sehingga tradisi intelektual, membaca, menulis dan diskusi dapat menjadi pupuk organik yang memperkuat dan menumbuhkan pohon ide dan gagasan kita, mulai dari akar samapai ke buahnya. Kemudian langkah praksis dan gerakanlah yang akan menentukan dimana sebenarnya posisi kita sebagai kaum intektual.
Gerakan intelektual tidaklah lengkap tanpa adanya perbuatan, dan perbuatan adalah syarat utama dalam meraih sebuah perubahan dan tentunya harus ditopang oleh gagasan-gagasan progresif dan mencerahkan, sebagai intelektual IMM tidak hanya berhenti mendialogkan gagasan saja melainkan mengupayakan juga perwujudannya dalam merespon realitas, sehingga IMM mampu menghasilkan produk intelektualnya, baik itu gerakan sosial kemasyarakatan, gerakan dakwah mencerahkan, dan gerakan edukasi, Itulah bentuk nyata dari dialektika yang dilakukan IMM.
Dengan demikian cita-cita perubahan sosial yang kerap kali didengungkan akan terwujud, tentunya dengan ide dan gerakan-gerakan praksis yang diimplementasikan dalam kehidupan sosial masyarakat. Sehingga, IMM sebagai gerakan intelektual yang berorientasikan kepada keadilan, dengan kesungguhan hati membawa spirit keberpihakan kepada kebenaran dengan mennjunjung tinggi kemanusiaan, kedamaian, dan keberagaman yang menjadi dasar terbentuknya negara indonesia. Yang demikian itu IMM perlu menjembatani tiap kepentingan masyarakat.

Oleh: IMMawan Fiki Mokodompit (Kabid Organisasi Cabang IMM BMR)
   
  

IMM dan Tradisi Intelektual - IMMawan Fiki Mokodompit



Dengan mengucap syukur kepada ILLAHI ROBBI yang telah memberikan kita Nikmat Iman dan Islam serta memberikan kita kesempatan untuk menuliskan apa yang telah menjadi permasalahan yang telah terjadi di ruang lingkup mahasiswa padahal kita tau bersama bahwa mahasiswa merupakan

  • Agen of change 
  • Agen of control 
  • Agen of social

Menjadi mahasiswa bukanlah suatu keharusan karena itu merupakan pilihan bagi generasi muda tapi ketahuilah ketika menjadi mahasiswa merupakan suatu kebanggaan tersendiri karena kita di tuntut untuk bagaimana menjadi manusia yang sebenarnya. Mejadi mahasiswa bukanlah suatu pilihan yang mudah, mahasiswa memiliki tanggung jawab yang besar terhadap bangsa dan negarany sendiri, baik tidaknya suatu negara adalah bagaimana mahasiswanya.

Ketika mahasiswa hanya diam bahkan tidak tergerak hatinya ketika melihat ketidak adilan yang di lakukan penguasa kepada rakyatnya maka bersiap-siaplah melihat kehancuran dari negara tersebut. Mau di bawah kemana negara ini ? Ketika mahasiswanya hanya sibuk memperkaya diri sendiri tanpa memperdulikan sedikit pun rakyat di sekelilingnya. Jika mahasiswa seperti itu, maka apa bedanya dia dengan penguasa tersebut ? Sangat miris ketika melihat mahasiswa bersikap masih seperti itu.oleh karena itu kenapa saya mengatakan bahwa menjadi mahasiswa tidaklah mudah ? Karena seperti yang saya katakan di atas bahwa mahasiswa selain dia memiliki gelar MAHA di samping itu juga  ia memiliki beban yang sangat besar di pundaknya. Apa itu ? KESEJAHTERAAN RAKYAT.

Tapi sayang seribu sayang, Mahasiswa hari ini sudah tidak seperti mahasiswa terdahulu yang dengan gagahnya berdiri pada barisan terdepan merebut kemerdekaan NKRI dari para musuh2nya. Tapi hari ini, mahasiswa sudah tidak selayaknya di katakan mahasiswa lagi tapi telah menjadi anak kuliahan. Kenapa ? Karena mereka lebih fokus dalam proses perkuliahannya di banding dengan memperdulikan rakyat sekitar, lebih berlomba-lomba mengejar IPK tinggi, di banding mengejar para oknum-oknum yang merampas hak dan kesejahteraan rakyat, sudah sangat jauh dari arti dan fungsi mahasiswa yang sebenarnya.
Sedikit menjelaskan apa itu AGEN OF CHANGE, AGEN OF CONTROL dan AGEN OF SOCIAL ?


  • Agen of change adalah pelaku dari perubahan. Ketika penguasa sudah tidak lagi memperhatikan rakyatnya, sudah tidak peduli terhadap rakyatnya, mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang hanya mementingkan dirinya sendiri, maka di situlah mahasiswa hadir untuk merubah segalnya menjadi lebih baik lagi.
  • Agen of control adalah mahsiswa tampil untuk bagaimana mengontrol atau mengamati kebijakan-kebijakan yang telah di keluarkan oleh para elit penguasa. Apakah kebijakan yang di keluarkan menguntungkan masyarakat atau kah sebaliknya ? 
  • Agen of social adalah pelaku dalam bermasyarakat atau hidup bersosial. Karena sejatinya mahasiswa adalah rakyat, maka sudah sepatutnya ada di tengah-tengah masyarakat. 


Bagaimana mahasiswa bisa melakukan perubahan, bisa melakukan pengontrolah jika dia tidak bisa hidup bermasyarakat ? Pertanyaannya, apa yang akan dia rubah ? Apa yang akan dia kontrol ? Pastilah dia hanya akan menjadi mahasiswa yang masa bodoh ( MAHASISWA APATIS )
Mengutip sedikit perkataan dari NAJWA SIHAB, beliau berpesan :
" Jika idealisme iyalah kemewahan yang hanya dimiliki pemuda, akan diisi dengan apa periode kalian sebagai mahasiswa. Belajar tentu keharusan yang tak boleh di abaikan namun merugilah, jika belajar disempitkan semata perkuliahan. Nikmati masa kehidupan kampus dengan terus mengasah, jangan habiskan waktu dengan terus nerkeluh kesah. Karna kalian adalah anak-anak muda pilihan yang berkesempatan merenggut dalamnya sumur ilmu pengetahuan. Bacalah sebanyak-banyaknya buku jangan main gedjet melulu. Kongko-kongko tentu boleh saja apa lagi jika disekretariat organ mahasiswa. Kenali sebaik-baiknya teman-temanmu, hayati masyarakat di sekelilingmu agar kampus tak menjelma menjadi tembok yang memenjarakanmu. Beranilah mengambil pendirian dalam banyak persoalan, anak muda kok sudah hobi cari aman dengan bersikap netral-netralan. Tinjulah kemapanan dengan kepalan tangan, lawanlah kejumudan dengan kenengatan membuat terobosan. Jangan takut jatuh dan terantuk dengan terbentur kau akan terbentuk. Sebab indonesia di temukan oleh anak-anak muda. Maka kalian pulalah yang mestinya memperbarui tanah air kita."
Sekrang pertanyaannya, bagaimana kita bisa menjadi mahasiswa yang sebenar-benarnya ?
Tentu dengan masuk dalam organisasi yang ad di kampusmu dan berproseslah dengan baik di dalamnya, jangan mudah menyerah karena niat yang baik akan menghasilkan hasil yang baik pula denga melalui proses yang akan tentunya tidak mudah.
demikian tulisan dari saya, mohon maaf jika ada salah2 tulisan dalam penafsiran kalimat. Semoga apa yang saya tuliskan bisa bermanfaat untuk kita semua.

FASTABIQUL KHAIRAAT

Penulis: Rahmad Kadir
Publish: Wisno Andu

Menjadi Mahasiswa Bukanlah Suatu Keharusan