Halaman

    Social Items

Wisno Andu kabid media dan komunikasi IMM BMR

Tirai-tirai Pendidikan Indonesia

Sumber Daya Manusia adalah salah satu tolak ukur majunya Negara, namun Pendidikan di Indonesia Tahun 2019 ini masih jauh dari apa yang menjadi amanah Pancasila. Pendidikan masih menjadi PR Penting bagi pemerintah, Sampai hari ini Pemerintah masih terus terpuruk dengan Insfrastruktur.

Untuk apa Insfrastruktur?

Dimasa Pemerintahan Joko Widodo & Jusuf Kalla terus berproses membangun, Bahkan saya katakan Pada masa kepemimpinan Jokowi & JK terlalu fokus dalam hal pembangunan. memang benar apa yang dikatakan bapak Jokowi, bahwa Insfrastruktur sebagai implementasi mewujudkan keadilan bagi seluruh Rakyat Indonesia. Namun perlu ditekankan bahwa Pendidikan akan mampu menilai suatu keadilan dari segala Aspek.

Dari aspek manapun Pendidikan adalah hal Utama bagi bangsa Indonesia, bukan Indonesia dengan Infrastruktur, Indonesia Jasa ataupun Indonesia Industri. 

Bahkan Perekonomian bangsa Indonesia bergantung pada Pendidikan. Ketika di suatu kota atau daerah telah dibangun kampus Yang Mempunyai fasilitas yang Lengkap, disitulah awal mula terciptanya Industri dan Jasa-jasa. Toko-toko Alat tulis mulai dibuka di area kampus, Tempat Ngopi, Tukang Becak mulai Ramai, dan Banyak Hal yang akan berubah ketika Memprioritaskan Pendidikan.

Sedikit saya ceritakan tentang Pengalaman pribadi saya: Ketika saya menempu Perkuliahan di Salah satu Kampus Muhammadiyah di Kota Kotamobagu, kampus yang baru berjalan 3 Tahun dan saya Angkatan pertama di Kampus tersebut.  Semenjak awal saya kuliah, di sekitar kampus masih sepi bahkan mencari kos-kosanpun masih sulit di dapatkan. Tetapi setelah berjalannya waktu mulai banyak kos-kosan di sekitar kampus, Toko-toko yang menjual alat tulis, dan bahkan sudah ada tempat rekreasi kolam renang di samping Kampus.

Apakah Infrastruktur masih penting?
tentu penting dan bahkan sangat penting untuk keberlangsungan dalam bersosial, namun yang harus di tanamkan bahwa Pendidikan Jauh lebih penting dibandingkan dengan Infrastruktur. yang dibutuhkan dalam pendidikan adalah fasilitas yang memadai serta SDM atau tenaga Pendidik.

Jika Pemerintah ingin mewujudkan Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat, mengapa konsepnya ke Infrastruktur? 
itu yang menjadi pertanyaan bagi saya pribadi, karena jika Konsep nya Infrastuktur dirubah ke Pendidikan, maka itu jelas mampu memberikan konsep keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia.

Pendidikan di Indonesia sekarang kian Terpuruk, Melihat fakta Sumber data Pendidikan dari World Economic Forum (WEF) 2017, Indonesia berada pada ranking 108 dari 109 negara di dunia. seharusnya ini menjadi titik Fokus bagi pemerintah, karena Tanggung jawab dari pemerintah adalah Mencerdaskan Kehidupan bangsa.

Hari ini ketika Pemerintah mengetahui musibah pendidikan di Indonesia apakah masih mau mengedepankan Infrastruktur?.

Pemerintah harus mencari sebab dari masalah pendidikan Di Indonesia, karena Kondisi Seperti ini harus diperhatikan secara serius. ketimpangan sosial yang terjadi di Dunia pendidikan seperti tidak meratanya Tenaga pengajar, membuktikan tidak adanya Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia. Masih banyak daerah-daerah terpencil yang belum mendapatkan Fasilitas yang layak, berbeda dengan daerah perkotaan yang dimanjakan oleh fasilitas Negara.

Tak hanya itu, lagi-lagi saya Ingin menceritakan Pengalaman saya pada saat memeilih sekolah untuk lanjut ke Jenjang SMA. Jujur saja saya ingin sekali Menempuh pendidikan di Madrasah Aliyah, tetapi Doktrin yang melekat pada Masyarakat bahwa Lulusan SMK sudah pasti kerja dan Lulusan SMA/MAN Harus kuliah baru kerja. Namun hal itu seperti benar dan salah juga, karena di SMK dilatih untuk Praktek sedangkan SMA Dilatih dalam Teori. Bahasanya jika kita rubah akan seperti Ini, SMK = Kerja dan SMA = tidak kerja. Namun Faktanya, banyak Lulusan SMK yang tak kerja dan banyak Lulusan SMA yang tak kuliah. Kemanakah arah Pendidikan di Indonesia? 

Jika memang SMK tujuanya untuk kerja, maka Tolong sediakan Lapangan kerja. dan Jika memang SMA dituntut Untuk Kuliah, maka Tolong sediakan Beasiswa untuk mereka. 

Pemerintah harus pekah terhadap kondisi Pendidikan hari ini, jangan ciptakan tirai pendidikan yang menghalangi Jendela tempat Anak bangsa melihat Perkembangan dunia. Kualitas Pendidikanlah yang mampu membawah Indonesia Bersaing di segala bidang Kanca Internasional, Pendidikan yang akan memberikan daya jual Negara ini menjadi mahal harganya.

Tahun 2019 ini Jangankan Bersaing dengan Negara dari Luar, Bersaing dengan Sistem Pendidikan Swastapun Indonesia masih kalah. Coba bandingkan antara Universitas Negri dan Universitas Muhammadiyah yang Notabenenya Berhasil membangun Citra Pendidikan baik Fasilitas dan kualitas pendidikan. saya tidak sedikitpun merendahkan Pendidikan Negeri, Namun cobalah memperjelas Tujuan Pendidikan di Indonesia.

Tujuan Pendidikan di dalam Undang-Undang adalah mengembangkan Potensi. Namun Realita hari ini Siswa yang mempunyai potensi, banyak yang tidak lanjut kuliah. Banyak yang punya Potensi Menjadi guru, Potensi Usaha, Potensi yang bisa dikembangkan tetapi tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Hal inilah yang menimbulkan kekecewaan dan Permasalahan, karena Orang yang mempunya potensi tidak diperhatikan. Hal inilah yang menyebabkan Penempatan dalam sistem tidak Relevan, seperti penempatan tenaga pendidik yang tidak punya keahlian dalam bidangnya. banyak tenaga pendidik terpaksa harus mendidik walaupun tidak sesuai dengan dengan bidangnya.

Ada luka dan Pilu yang dirasakan oleh anak yang Putus sekolah. sebagai titipan dari saya, semoga tulisan ini dapat Mencerdaskan Kehidupan Pemerintah agar Mampu memberikan Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia. Jangan Ciptakan Tirai penghalang untuk Rakyat Indonesia, Yakinlah jika Tirai-tirai pendidikan dibuka maka Korupsi serta kejahatan akan mampu diberantas. Orang-orang yang melakukan Korupsi serta kejahatan lainya, menandakan bahwa mereka bukanlah orang yang terdidik dan yang mendidik mereka, bukan dari orang yang terdidik.

_____________
Ditulis Oleh : Wisno Andu
Kabid Mekom PC IMM BMR

Tirai-Tirai Pendidikan Indonesia - Wisno Andu

Wisno Andu kabid media dan komunikasi IMM BMR

Tirai-tirai Pendidikan Indonesia

Sumber Daya Manusia adalah salah satu tolak ukur majunya Negara, namun Pendidikan di Indonesia Tahun 2019 ini masih jauh dari apa yang menjadi amanah Pancasila. Pendidikan masih menjadi PR Penting bagi pemerintah, Sampai hari ini Pemerintah masih terus terpuruk dengan Insfrastruktur.

Untuk apa Insfrastruktur?

Dimasa Pemerintahan Joko Widodo & Jusuf Kalla terus berproses membangun, Bahkan saya katakan Pada masa kepemimpinan Jokowi & JK terlalu fokus dalam hal pembangunan. memang benar apa yang dikatakan bapak Jokowi, bahwa Insfrastruktur sebagai implementasi mewujudkan keadilan bagi seluruh Rakyat Indonesia. Namun perlu ditekankan bahwa Pendidikan akan mampu menilai suatu keadilan dari segala Aspek.

Dari aspek manapun Pendidikan adalah hal Utama bagi bangsa Indonesia, bukan Indonesia dengan Infrastruktur, Indonesia Jasa ataupun Indonesia Industri. 

Bahkan Perekonomian bangsa Indonesia bergantung pada Pendidikan. Ketika di suatu kota atau daerah telah dibangun kampus Yang Mempunyai fasilitas yang Lengkap, disitulah awal mula terciptanya Industri dan Jasa-jasa. Toko-toko Alat tulis mulai dibuka di area kampus, Tempat Ngopi, Tukang Becak mulai Ramai, dan Banyak Hal yang akan berubah ketika Memprioritaskan Pendidikan.

Sedikit saya ceritakan tentang Pengalaman pribadi saya: Ketika saya menempu Perkuliahan di Salah satu Kampus Muhammadiyah di Kota Kotamobagu, kampus yang baru berjalan 3 Tahun dan saya Angkatan pertama di Kampus tersebut.  Semenjak awal saya kuliah, di sekitar kampus masih sepi bahkan mencari kos-kosanpun masih sulit di dapatkan. Tetapi setelah berjalannya waktu mulai banyak kos-kosan di sekitar kampus, Toko-toko yang menjual alat tulis, dan bahkan sudah ada tempat rekreasi kolam renang di samping Kampus.

Apakah Infrastruktur masih penting?
tentu penting dan bahkan sangat penting untuk keberlangsungan dalam bersosial, namun yang harus di tanamkan bahwa Pendidikan Jauh lebih penting dibandingkan dengan Infrastruktur. yang dibutuhkan dalam pendidikan adalah fasilitas yang memadai serta SDM atau tenaga Pendidik.

Jika Pemerintah ingin mewujudkan Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat, mengapa konsepnya ke Infrastruktur? 
itu yang menjadi pertanyaan bagi saya pribadi, karena jika Konsep nya Infrastuktur dirubah ke Pendidikan, maka itu jelas mampu memberikan konsep keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia.

Pendidikan di Indonesia sekarang kian Terpuruk, Melihat fakta Sumber data Pendidikan dari World Economic Forum (WEF) 2017, Indonesia berada pada ranking 108 dari 109 negara di dunia. seharusnya ini menjadi titik Fokus bagi pemerintah, karena Tanggung jawab dari pemerintah adalah Mencerdaskan Kehidupan bangsa.

Hari ini ketika Pemerintah mengetahui musibah pendidikan di Indonesia apakah masih mau mengedepankan Infrastruktur?.

Pemerintah harus mencari sebab dari masalah pendidikan Di Indonesia, karena Kondisi Seperti ini harus diperhatikan secara serius. ketimpangan sosial yang terjadi di Dunia pendidikan seperti tidak meratanya Tenaga pengajar, membuktikan tidak adanya Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia. Masih banyak daerah-daerah terpencil yang belum mendapatkan Fasilitas yang layak, berbeda dengan daerah perkotaan yang dimanjakan oleh fasilitas Negara.

Tak hanya itu, lagi-lagi saya Ingin menceritakan Pengalaman saya pada saat memeilih sekolah untuk lanjut ke Jenjang SMA. Jujur saja saya ingin sekali Menempuh pendidikan di Madrasah Aliyah, tetapi Doktrin yang melekat pada Masyarakat bahwa Lulusan SMK sudah pasti kerja dan Lulusan SMA/MAN Harus kuliah baru kerja. Namun hal itu seperti benar dan salah juga, karena di SMK dilatih untuk Praktek sedangkan SMA Dilatih dalam Teori. Bahasanya jika kita rubah akan seperti Ini, SMK = Kerja dan SMA = tidak kerja. Namun Faktanya, banyak Lulusan SMK yang tak kerja dan banyak Lulusan SMA yang tak kuliah. Kemanakah arah Pendidikan di Indonesia? 

Jika memang SMK tujuanya untuk kerja, maka Tolong sediakan Lapangan kerja. dan Jika memang SMA dituntut Untuk Kuliah, maka Tolong sediakan Beasiswa untuk mereka. 

Pemerintah harus pekah terhadap kondisi Pendidikan hari ini, jangan ciptakan tirai pendidikan yang menghalangi Jendela tempat Anak bangsa melihat Perkembangan dunia. Kualitas Pendidikanlah yang mampu membawah Indonesia Bersaing di segala bidang Kanca Internasional, Pendidikan yang akan memberikan daya jual Negara ini menjadi mahal harganya.

Tahun 2019 ini Jangankan Bersaing dengan Negara dari Luar, Bersaing dengan Sistem Pendidikan Swastapun Indonesia masih kalah. Coba bandingkan antara Universitas Negri dan Universitas Muhammadiyah yang Notabenenya Berhasil membangun Citra Pendidikan baik Fasilitas dan kualitas pendidikan. saya tidak sedikitpun merendahkan Pendidikan Negeri, Namun cobalah memperjelas Tujuan Pendidikan di Indonesia.

Tujuan Pendidikan di dalam Undang-Undang adalah mengembangkan Potensi. Namun Realita hari ini Siswa yang mempunyai potensi, banyak yang tidak lanjut kuliah. Banyak yang punya Potensi Menjadi guru, Potensi Usaha, Potensi yang bisa dikembangkan tetapi tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Hal inilah yang menimbulkan kekecewaan dan Permasalahan, karena Orang yang mempunya potensi tidak diperhatikan. Hal inilah yang menyebabkan Penempatan dalam sistem tidak Relevan, seperti penempatan tenaga pendidik yang tidak punya keahlian dalam bidangnya. banyak tenaga pendidik terpaksa harus mendidik walaupun tidak sesuai dengan dengan bidangnya.

Ada luka dan Pilu yang dirasakan oleh anak yang Putus sekolah. sebagai titipan dari saya, semoga tulisan ini dapat Mencerdaskan Kehidupan Pemerintah agar Mampu memberikan Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia. Jangan Ciptakan Tirai penghalang untuk Rakyat Indonesia, Yakinlah jika Tirai-tirai pendidikan dibuka maka Korupsi serta kejahatan akan mampu diberantas. Orang-orang yang melakukan Korupsi serta kejahatan lainya, menandakan bahwa mereka bukanlah orang yang terdidik dan yang mendidik mereka, bukan dari orang yang terdidik.

_____________
Ditulis Oleh : Wisno Andu
Kabid Mekom PC IMM BMR

No comments