Halaman

    Social Items

Rosita Kolalina pc imm bmr

Peran IMMawati dalam Ikatan dan Masyarakat

"Semoga berkah Rahmat Ilahi melimpahi perjuangan kami, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Ikhlas beramal dalam bhakti."
Gemilang sinar surya menyinari fajar harapan, jayalah IMM. Abadi perjuangan kami.

"Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh berbuat yang ma’ruf, dan mencegah yang mungkar, melaksanakan shalat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana” (at-taubah:71)

Dipahami dari surah At-Taubah:71 diatas, Allah SWT telah menjelaskan betapa antara laki-laki dan perempuan mempunyai kedudukan yang sama dalam kewajiban untuk menjalankan Amannah mempertahankan ajaran Islam, berdakwah dijalan Allah. Dengan tetap menjaga sholat, menunaikan dzakat dan taat kepada perintah Allah SWT. Terkait dengan kewajiban antara laki-laki dan perempuan untuk berdakwah dijalan Allah SWT, mereka mempunyai kewajiban yang sama untuk menegakan dakwah yang amar ma'ruf juga menjaga dari yang mungkar, agar tidak membawa dampak buruk bagi masyarakat. 

Sesungguhnya perempuan juga memiliki ruang untuk berada di ranah publik, agama tak menentang hal tersebut. Namun, realitas yang terjadi saat ini malah membuat perempuan berada dalam posisi termarginalkan dalam tataran sosial, hal ini tentu  patut diberikan perhatian tinggi. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sebagai organisasi yang menjunjung tinggi nilai-nilai religiusitas, intelektualitas dan hummanitas tentu tidak menutup mata melihat urgensi terkait permasalahan ini, sehingga IMM juga tidak menafikkan adanya hak-hak perempuan yang harus diperjuangkan. Hal inilah yang sebenarnya menjadi Amannah bagi seorang IMMawati.   Untuk itu para IMMawati (Sebutan kader perempuan IMM) sebagai kader yang menjadi pusat penciptaan kader  Revolusinya Ikatan, juga sebagai pelopor dan menjadi basis pergerakanya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah seharusnya memahami betul apa peranya dalam menciptakan dan mengembangkan pola pikir  perempuan agar dapat selaras dan tidak keterbelakangan seiring dengan perkembangan zaman entah itu dalam segi agamanya (religiusitas), kecerdasanya (intelektulalitas), dan tentu cara Ia bersosial (hummanitas) pada umumnya dan peran perempuan dalam Ikatan itu sendiri. Untuk itu IMMawati seharusnya mampu untuk mengwujudkan dan mengaplikasikan trilogi dari Ikatan itu sendiri, Baik pengaplikasian dalam Ikatan maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Tapi sangat disayangkan ketika melihat kondisi dan keadaan kebanyakan IMMawati pada saat ini, yang notabenenya tak lagi mampu menggerakan cara dan pola berfikirnya kaum perempuan, selain itu memang  Sangat disayangkan ketika melihat realita saat ini bahwa IMMawati yang seharusnya mampu menunjukan kepada perempuan pada umumnya tentang pentingnya akhlak juga pengetahuan dalam kehidupan bersosial malah menunjukan hal yang tk seharusnya. IMMawati yang harusnya berperan sebagai kader ummat dan kader bangsa juga sebagai perempuan pergerakan seharusnya lebih bisa membahas dan mengkaji isu-isu tentang permasalahan keperempuanan yang sekarang ini ada. IMMawati bukan saja hanya menjadi bumbu-bumbu penyedap dikala berbagai kegiatan dan juga hanya menjadi orang-orang yang berperan dibelakang layar tapi lebih dari itu IMMawati harus berdiri disamping IMMawan untuk menyelesaikan missi dakwah persyerikatan.

Billahi fisabililhaq fastabiqul khoirot

________

Penulis : IMMawati Rosita Kolalina

Dioublikasikan Oleh : Wisno (Kabid Media dan Pengembangan Teknologi)

Peran IMMawati dalam Ikatan dan Masyarakat - Rosita Kolalina

Rosita Kolalina pc imm bmr

Peran IMMawati dalam Ikatan dan Masyarakat

"Semoga berkah Rahmat Ilahi melimpahi perjuangan kami, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Ikhlas beramal dalam bhakti."
Gemilang sinar surya menyinari fajar harapan, jayalah IMM. Abadi perjuangan kami.

"Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh berbuat yang ma’ruf, dan mencegah yang mungkar, melaksanakan shalat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana” (at-taubah:71)

Dipahami dari surah At-Taubah:71 diatas, Allah SWT telah menjelaskan betapa antara laki-laki dan perempuan mempunyai kedudukan yang sama dalam kewajiban untuk menjalankan Amannah mempertahankan ajaran Islam, berdakwah dijalan Allah. Dengan tetap menjaga sholat, menunaikan dzakat dan taat kepada perintah Allah SWT. Terkait dengan kewajiban antara laki-laki dan perempuan untuk berdakwah dijalan Allah SWT, mereka mempunyai kewajiban yang sama untuk menegakan dakwah yang amar ma'ruf juga menjaga dari yang mungkar, agar tidak membawa dampak buruk bagi masyarakat. 

Sesungguhnya perempuan juga memiliki ruang untuk berada di ranah publik, agama tak menentang hal tersebut. Namun, realitas yang terjadi saat ini malah membuat perempuan berada dalam posisi termarginalkan dalam tataran sosial, hal ini tentu  patut diberikan perhatian tinggi. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sebagai organisasi yang menjunjung tinggi nilai-nilai religiusitas, intelektualitas dan hummanitas tentu tidak menutup mata melihat urgensi terkait permasalahan ini, sehingga IMM juga tidak menafikkan adanya hak-hak perempuan yang harus diperjuangkan. Hal inilah yang sebenarnya menjadi Amannah bagi seorang IMMawati.   Untuk itu para IMMawati (Sebutan kader perempuan IMM) sebagai kader yang menjadi pusat penciptaan kader  Revolusinya Ikatan, juga sebagai pelopor dan menjadi basis pergerakanya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah seharusnya memahami betul apa peranya dalam menciptakan dan mengembangkan pola pikir  perempuan agar dapat selaras dan tidak keterbelakangan seiring dengan perkembangan zaman entah itu dalam segi agamanya (religiusitas), kecerdasanya (intelektulalitas), dan tentu cara Ia bersosial (hummanitas) pada umumnya dan peran perempuan dalam Ikatan itu sendiri. Untuk itu IMMawati seharusnya mampu untuk mengwujudkan dan mengaplikasikan trilogi dari Ikatan itu sendiri, Baik pengaplikasian dalam Ikatan maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Tapi sangat disayangkan ketika melihat kondisi dan keadaan kebanyakan IMMawati pada saat ini, yang notabenenya tak lagi mampu menggerakan cara dan pola berfikirnya kaum perempuan, selain itu memang  Sangat disayangkan ketika melihat realita saat ini bahwa IMMawati yang seharusnya mampu menunjukan kepada perempuan pada umumnya tentang pentingnya akhlak juga pengetahuan dalam kehidupan bersosial malah menunjukan hal yang tk seharusnya. IMMawati yang harusnya berperan sebagai kader ummat dan kader bangsa juga sebagai perempuan pergerakan seharusnya lebih bisa membahas dan mengkaji isu-isu tentang permasalahan keperempuanan yang sekarang ini ada. IMMawati bukan saja hanya menjadi bumbu-bumbu penyedap dikala berbagai kegiatan dan juga hanya menjadi orang-orang yang berperan dibelakang layar tapi lebih dari itu IMMawati harus berdiri disamping IMMawan untuk menyelesaikan missi dakwah persyerikatan.

Billahi fisabililhaq fastabiqul khoirot

________

Penulis : IMMawati Rosita Kolalina

Dioublikasikan Oleh : Wisno (Kabid Media dan Pengembangan Teknologi)

No comments